Senin, 28 Desember 2009

Laporan Penelitian.......

BAB I
LATAR BELAKANG

Penelitian ini dilakukan guna untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah psikologi perkembangan. Penelitian ini dilakukan terhadap anak berusia 2 tahun yang bernama Nafiza.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah, penelitian ini juga sangat penting bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini penulis bias mengetahui tentang perkembangan yang ada pada diri anak yang berusia 2 tahun. Selain perkembangan seorang anak usia 2 tahun, penulis juga dapat mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki si anak, karakternya, hingga perkembangan kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Disamping itu sebagai calon guru, juga untuk melatih penulis agar terbiasa untuk menghadapi anak-anak atau siswa-siswanya nanti, baik sifat-sifatnya, kemampuan-kemampuannya dan mengetahui potensi-potensi apa yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik.
Dalam penelitian ini penulis memilih obyek Nafiza yang berusia 2 tahun. Karena perkembangan anak usia 2 tahun ini sangat mudah di lihat dan perkembangannya pun sangat cepat. Selain itu juga karena rumah Nafiza dekat dengan rumah penulis yang sewaktu-waktu bisa melihat perkembangannya dengan mudah.
BAB II
METODE DAN TEORI

1.METODE
Dalam sebuah penelitian, pasti menggunakan metode untuk menyelesaikan sebuah penelitian . Tanpa adanya metode, suatu penelitian tidak akan bisa diselesaikan. Metode dalam penelitian ada bermacam-macam, diantaranya; metode observasi, metode eksperimen, metode wawancara, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode:
a.Observasi
Metode observasi yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Dalam pengertian psikologik, observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Dan ini disebut pengamatan langsung. Sedangkan pengamatan yang tidak langsung, hanya dilakukan secara sengaja tanpa adanya unsur kesengajaan.
Penulis memilih metode ini guna untuk mengtahui perkembangan yang sedang dialami oleh Nafiza. Pengamatan ini dilakukan oleh penulis setiap melihat Nafiza. Waktunya tidak mesti, kadang pengamatan dilakukan pagi hari, kadang siang hari dana kadang juga sore hari.
Pengamatan yang dilakukan oleh penulis ini ada yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Untuk pengamatan langsung, penulis sengaja meluangkan waktu untuk mengamati Nafiza. Sedangkan pengamatan tidak langsung, misalnya pada pagi hari sewaktu penulis mau berangkat ke kampus, tidak sengaja melihat dan menyapa obyek (Nafiza).
b.Wawancara
Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara di gunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, dalam kasus ini untuk mencari data tentang kepribadian anak dan tingkah laku anak.
Penulis melakukan wawancara dengan neneknya, dan dengan orang yang terdekat dengan Nafiza. Selain itu penulis jaga mewawancarai tetangga dekatnya mengenai tingkah laku Nafiza.
2.TEORI
Teori merupakan lawan dari fakta. Chaplin (2002) mendefinisikan teori sebagai “satu prinsip umum yang dirumuskan untuk menjelaskan sekelompok gejala yang berkaitan. Menurut Santrock (1998), teori adalah “a coherent set of ideas that helps explain data and make predication. A theory contains hypotheses, assumptions that can be tested to determine their accuracy”. Jadi, sebenarnya teori adalah hipotesis yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti, sehingga perlu diuji lebih lanjut untuk menentukan akurasinya.
Teori mempunyai peranan yang paling penting. Teori juga dapat membantu kita memahami gejala-gejala dan membuat ramalan tentang bagaimana kita berperilaku. Menurut Miller (1993), setidak-tidaknya ada dua peranan penting dari teori perkembangan, yaitu:
Mengorganisir dan memberi makna terhadap fakta-fakta atau gejala-gejala perkembangan
Memberikan pedoman dalam melakukan penelitian dan menghasilkan informasi baru.
a.Teori Psikodinamik
Teori psikodinamik adalah teori yang berupaya menjelaskan hakekat dan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang sangat diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang umumnya terjadi selama masa kanak-kanak dini. Perkembangan seorang anak terjadi melalui serangkaian tahap. Pada masing-masing tahap, anak mengalami konflik-konflik internal yang harus diselesaikan sebelum memasuki tahap berikutnya. Teori psikodinamik dalam psikologi perkembangan banyak dipengaruhi Sigmund Freud dan Erik Erikson. (Desmita, 2005)
b.Teori Kognitif
Teori kognitif ini menekankan pada pikiran-pikiran sadar anak-anak. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan kemampuan kognitif ini, maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia. Dewasa ini study tentang perkembangan kognitif didominasi oleh dua teori, yaitu teori perkembangan Piaget dan teori perkembangan informasi.
c.Teori Kognitif Piaget
Teori ini adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan obyek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif didalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi. Walaupun proses berfikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak juga berperan aktif dalam menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya dalam pengetahuan dan konsepsi mengenai dunia yang telah ia miliki.
Berikut tahap perkembangan Piaget:
Tahap Sensorik (usia 0-2 th), tahap yang digunakan untuk memahami lingkungan dengan panca indra dan gerak-gerak motorik.
Tahap Preoperasional ( 2-6 th), kemampuan anak menggunakan simbol-simbol atau ungkapan hati berupa tanda gerak kata-kata yang mempunyai makna dan hanya dimengerti oleh pengguna simbol.
Tahap Operasional Konkrit ( usia 6-12 th), pada tahap ini anak sudah mempunyai struktur logika dengan obyek konkrit.
Tahap Operrasional Formal ( usia setelah 12 th), tahap ini mengarah pada pembicaraan anak yang terbatas pada hal yang konkrit tetapi juga yang abstrak dan mungkin terjadi.
Menurut Piaget, perkembangan masing-masing tahap tersebut merupakan hasil perbaikan dari perkembangan tahap berikutnya. Setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif yang bersifat invarian, selalu tetap, tidak melompat atau mundur. Perubahan-perubahan kualitatif ini terjadi karena tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta adanya pengorganisasian struktur berfikir.
d.Teori Behavior dan Belajar Sosial
Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang bersifat umum mengenai otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagaimana terwujud pada gerakan baian-bagian tubuh atau pada pengeluaran air mata dan keringat. Teori perilaku dalam psikologi menegaskan bahwa dalam mempelajari individu, yang seharusnya dilakukan oleh para ahli psikologi adalah menguji dan mengamati perilakunya dan bukan mengamati kegiatan bagian dalam tubuh.
Teori belajar sosial dikembangakan oleh Albert Bandura, merupakan perpaduan antara behavioristik dan kognitif. Bandura menyatakan bahwa terjadinya belajar sosial dengan melalui proses pengolahan informasi tentang konsekuensi yang diperoleh model sebelum memutuskan untuk meniru atau tidak. Belajar tidak harus melalui reinforcement secara langsung. Belajar dapat terjadi karena individu meniru (imitasi) orang lain (model) yang mendapat reinforcement sebagai konsekuensi dari tindakan yang dilakukan oleh model tersebut. Ini disebut dengan vicarious reinforcement.
e.Teori Psikoseksual
Kepribadian kita berkembang pada masa kanak-kanak melalui beberapa tahap dengan sumber pemuatan dorongan seksual dari bagian tubuh yang berbeda. Menurut Freud tahap-tahapnya antara lain:
1.Tahap oral (usia setahun pertama) :sumber kepuasan adalah mulut, hambatan pemuasan pada masa ini akan tercemin pada masa dewasa.
2.Tahap anal ( usia 2-3 tahun): sumbernya adalah anus, yaitu anak merasakan kepuasan dalam kaitannya dengan menahan atau mengeluarkan faeces; konflik pada masa ini dapat membuat individu berkepribadian sangat penurut, disiplin atau sebaliknya suka meladak-ledak atau suka memberontak.
3.Tahap phalik (3-6 tahun): sumber kepuasan adalah kelamin; pada masa ini anak mulai menyadari akan jenis kelamin, kesadaran akan jenis kelamin ini akan mengarahkan pada timbulnya oedipus kompleks.
f.Teori permainan:
1)Teori rekreasi; berasal dari Schaller dan Lazarus, berpendapat bahwa permainan merupakan kesibukan untuk menenangkan pikiran atau beristirahat.
2)Teori penglepasan/ Kelebihan tenaga; berasal dari Herbert Spencer, mengatakan bahwa dalam diri anak terdapat kelebihan tenaga, kelebihan inilah yang digunakan untuk bermain.
3)Teori atavistis; berasal dari Stanley Hall, berpendapat bahwa di dalam perkembangannya, anak melalui seluruh taraf kehidupan umat manusia.
4)Teori biologis; beasal dari Karl Gross yang kemudian dikembangkan oleh Maria Montessori mengatakan bahwa permainan merupakan tugas biologis (hidup atau hayat).
5)Teori psikologi dalam; dibawa oleh Sigmund Freud dan Adler, menurut Freud permainan merupakan pernyataan nafsu-nafsu yang terdapat di daerah bawah sadar, sumbernya dari dorongan nafsu seksual. Sedangkan Adler mengatakan bahwa pernyataan nafsu-nafsu yang terdapat di daerahbawah sadar itu sumbernya berasal dari dorongan nafsu berkuasa.
BAB III
TEMUAN

1.Gambaran tentang Nafiza
Nama lengkapnya adalah Nafiza Cahyani. Ia berusia 2 tahun. Ayahnya bernama Bambang dan Ibunya bernama Tri Wardani. Nafiza anak pertama dari bapak Bambang dan ibu Tri Wardani. Nafiza tergolong anak yang cepat tanggap. Setiap sesuatu yang dia lihat, di langsung mengikutinya. Nafiza juga sudah pandai berbicara, dan bicaranya pun sudah jelas.
Berat badannya 11 kg dan tingginya 75 cm. setiap bulan berat badannya selalu naik, karena penulis melihat bahwa Nafiza makannya agak banyak, tapi memang agak sulit makan,dan setiap makan pasti sambil bermain atau lari-larian. Sehingga dia tergolong anak yang sehat.
2.Perkembangan Motorik
Perkembangan fisik pada masa anak-anak dengan berkembangnya ketrampilan motorik, baik kasar maupun halus (Desmita, 2006). Untuk perkembangna motorik kasar, misalnya: berjalan dengan baik, berlari lurus kedepan dan melompat.
Motorik anak-anak jauh berbeda dengan motorik yang dimiliki orang dewasa. Perbedaab itu dapat kita lihat dalam 3 hal, yaitu:
Cara memegang
Ada perbedaan antara orang dewasa memegang benda atau perkakas dengan cara anak memegang perkakas. Pada orang dewasa, perkakas dipegang dengan cara khas agar ia dapat mempergunakannya secara o[timal. Sedangkan anak-anak asal memegang saja.
Cara berjalan
Ketika orang dewasa berjalan hanya mempergunakan otot-ototnya yang perlu saja. Sedangkan anak-anak berjalan seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak.


Cara menyepak
Cara menyepak anak-anak juga berbeda dengan cara menyepak orang dewasa. Kalau anak-anak kedua belah tangannya mengaju kedepan dengan berlebih-lebihan.
Dan untuk perkembangan Nafiza, trlihat motoriknya sudah berkembang, Nafiza sudah bisa berjalan dengan baik, berlari-lari dan melompat-lompat. Sedangkan motorik halusnya, Nafiza sudah bisa makan menggunakan sendok, walaupun Nafiza sering disuapi dan jarang makan sendiri.
3.Perkembangan Bahasa
Pada usia Nafiza yang baru 2 tahun, perkembangna bahasanya harus diperhatikan. Karena anak usia 2 tahun ini sangat peka terhadap apa-apa yang didengarnya. Jadi perkembangan bahasanya harus benar-benar diperhatikan. Bahasa juga digunakan untuk menyatakan buah pikiran walaupun masih ada cara-cara lain yang dapat digunakan. Disamping itu bahasa juga mempunyai fungsi, yaitu untuk menyataka ekspresi, untuk mempengaruhi orang, dan untuk memberi nama.
Untuk perkembangan bahasa yang dialami oleh Nafiza, menurut penukis sudah lumayan bagus. Nafiza sudah bisa menggunakan kata-kata yang baguis untuk berbicara. Kalau ada yang tanya pun Nafiza bisa menjawabnya. Perkembangna Nafiza ini juga dipengaruhi oleh orang terdekatnya, yaitu keluarganya.
Dalam Al-Qur’an Allah mengajarkan manusia agar dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, baik bahasa lisan maupun tulisan (Aliah B. Purwakania, 2008)

Artinya,“ Dia manciptakan manusia. Mangajarkannya pandai berbicara.” (QS. Al-Rahman: 3-4)





4.Perkembangan Psikososial
Yang ingin penulis bahas tentang perkembangan psikososial disini adlah perkembangn permainan. Karena permainan adalah salah satu bentuk aktifitas sosial yang dominan pada awal masa kanak-kanak. Disamping itu dengan permainan juga dapat membantu perkembangn kognitif anak (Aliah B Purwakania,2008).
Perkembangan permainan Nafiza, sangat kelihatan ketika penelitian yang dilakukan penukis pada tanggal 29 September 2009. Pada hari itu Nafiza bermain diatas pasir bersama dengan kakak sepupunya. Mereka kelihatan asik bermain pasir, dan Nafiza membawa tempat dan sendok untuk bermain diatas pasir. Dan saking asiknya bermain baju Nafiza kotor kena pasir.
5.Perkembangan Emosi
Anak usia 1-2 tahun mulai menunjukkan emosi sekundernya, seperti malu-malu dan kesombongan. Perkembangn emosi yang terjadi pada Nafiza sangat berbeda dengan yang lainnya. Emosi Nafiza sangat meluap-luap ketika dia sedang marah, baik marah dengan kakak sepupunya ataupun dengan orang tuanya. Dia meluapkan kemarahannya dengan menangis keras dan Nafiza tidak hanya menangis saja, tetapi dia menangis sambil berguling-guling diatas tanah sampai bajunya kotor semua. Perkembangn Nafiza ini menurut penulis sangatlah kurang wajar, karna berbeda dengan anak-anak yang lain seusianya.










BAB IV
KESIMPULAN

Perkembangan seorang anak memang sangat cepat dan harus diperhatikan dengan baik. Khususnya perkembangan Nafiza yang baru berusia 2 tahun. Karena anak usia 2 tahunan sangatlah peka dengan keadaan yang ada disekitar lingkungannya, terutama perkembangan motorik dan perkembangan bahasanya. Kemudian untuk perkembangan fisik Nafiza, hanya orang tuanyalah yang harus bisa memperhatikan agar Nafiza bisa berkembang dengan baik dan sewajarnya.
Perkembangan yang terjadi pada Nafiza sangat wajar. Karena anak yang berusia 2 tahun akan mengalami perkembangan yang sama dengan Nafiza. Dia akan mengalami masa-masa yang sangat menyenangkan yaitu masa-masa bermain dengan teman sebayanya. Dan anak usia 2 tahunan itu menurut penulis, masa-masa anak itu lucu-lucunya. Gerakan yang dilakukan sangat beda dengan orang dewasa dan sangat lucu serta menyenangkan. Dan untuk perkembangan emosi Nafiza, sangat tidak wajar terjadi pada anak usia 2 tahun.
















SARAN-SARAN

Perkembangan anak usia dua tahun ini hruslah diperhatikan, karena perkembangan anak usia ini sangat peka terhadap lingkungan. Salah satu tercapainya suatu perkembangan anak menjadi baik adalah karena faktor keluarga, teman sebayanya dan faktor lingkunagn yang sangat mendukung.
Perkembangn Nafiza ini harus diperhatikan dengan baik, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam perkembangannya. Misalnya; dalam perkembangan bahasanya, motoriknya, perkembangan otaknya dan lain-lain. Selain itu juga harus diperhatikan perkembangan kognitif dan emosinya. Karena dalam penelitian ini penulis mendapatkan bahwa emosi Nafiza sangat tidak wajar, dalam artian cara dia menangis sampai berguling-guling di tanah.
Orang tua Nafiza harus selalu menaruh perhatiannya kepada anaknya, agar Nafiza dapat berkembang dengan baik di masa kanak-kanaknya.






DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktif”, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006
Desmita, “ Psikologi Perkembangan”, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005
Hasan, Aliah B.Purwakarnia, “ Psikologi Perkembangan Islam”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008
L. Zulkifli, “ Psikologi Perkembangan”, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1986
Sarjono, “ Panduan Penulisan Skipsi “, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga, 2008

Contoh Modul PAI



SHALAT

(Untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas V)


Kompetensi Dasar:

Memahami tatacara dan pelaksanaan shalat

Indikator:

Setelah melaksanakan kegiatan belajar ini, diharapkan saudara mampu:

  1. Menjelaskan pengertian shalat

  2. Menyebutkan syarat shalat

  3. Menyebutkan rukun shalat

4. Mempraktekkan shalat

Materi Pokok:

    1. Pengertian shalat

    2. Syarat shalat

    3. Rukun shalat

4. Praktek shalat

Uraian Materi

Sebagai seorang muslim kita diwajibkan melaksanakan shalat 5 kali dalam sehari. Tentu kita sudah sering melaksanakan shalat, bukan? Tahukah saudara apa itu shalat?

Nah, pada kesempatan ini kita akan mengupas lebih dalam tentang shalat, yang di dalamnya mencangkup pengertian, syarat, rukun dan tata cara melaksanakan shalat.

Pada pembahasan pertama, yaitu pengertian shalat. Secara bahasa shalat dapat diartikan berdoa, sedangkan menurut syara’ shalat adalah beribadah kepada Allah dalam bentuk beberapa perkataan atau perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan. Selanjutnya saudara-saudara akan diajak untuk mempelajari syarat-syarat shalat. Apa saja syarat-syarat shalat itu?



Pertama, beragama Islam. Jadi shalat itu hanya diwajibkan bagi orang yang memeluk agama Islam. Kedua, sudah baligh dan berakal. Bagi anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan melaksanakan shalat, begitu juga orang yang kehilangan akal (gila) tidak diwajibkan melaksanakan shalat. Ketiga, suci dari hadast, yaitu seseorang yang suci dari hadas kecil dan besar. Keempat, suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat. Kelima menutup aurat, auratnya laki-laki antara pusar sampai lutut, sedangkan auratnya perempuan seluruh anggota badan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Keenam, masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat. Ketujuh, menghadap kiblat, dan yang terakhir kedelapan, mengetahui mana yang termasuk rukun dan mana yang termasuk syarat.

Pembahasan selanjutnya mengenai rukun-rukun shalat, antara lain niat, takbiratul ihram, berdiri tegak bagi yang kuasa, membaca surat al-fatihah pada setiap rakaat, ruku dengan tuma’ninah, i’tidal dengan tuma’ninah, sujud dengan tuma’ninah, duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah, membaca tasyahud akhir, membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir, membaca salam yang pertama dan tertib yaitu berurutan mengerjakan rukun shalat dari yang pertama hingga terakhir.


Rangkuman

Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim. Shalat berarti berdoa kepada Allah dalam bentuk beberapa perkataan atau perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihran dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu. Adapun syarat-syarat shalat yaitu beragama Islam, sudah baligh dan berakal, suci dari hadast, suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat, menutup aurat, masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat, menghadap kiblat dan yang terakhir mengetahui mana yang termasuk syarat dan rukun. Sedangkan rukun shalat ialah niat, takbiratul ihram, berdiri tegak bagi yang kuasa, membaca surat al-fatihah pada setiap rakaat, ruku’ dengan tuma’ninah, i’tidal dengan tuma’ninah, sujud dengan tuma’ninah, duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah, membaca tasyahud akhir, membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir, membaca salam yang pertama dan tertib yaitu berurutan mengerjakan rukun shalat dari yang pertama hingga terakhir.





Tes Mandiri

Kerjakan soal-soal pilihan ganda dibawah ini dengan tepat dan benar. Silanglah salah satu pada jawaban A, B, C, D dan E yang merupakan jawaban yang paling tepat. Mulailah dengan berdoa.

  1. Shalat secara syara’ adalah berhadap hati kepada Allah, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan...dan diakhiri dengan....

  1. Niat, salam c. Takbir, salam

  2. Berdiri, salam d. Membaca al-fatihah, tuma’ninah

e. Menghadap kiblat, tasyahud akhir

  1. Hukum dari shalat fardu adalah....

a. Wajib c. Sunnah

b. Makruh d. Haram

e. Mubah

  1. Diantara syarat-syarat shalat adalah, kecuali....

  1. Berdzikir c. Beragama Islam

  2. Menutup aurat d. Menghadap kiblat

e. Suci dari hadast

  1. Dibawah ini adalah rukun shalat, kecuali....

  1. Beragama Islam c. Niat

  2. Takbiratul ihram d. I’tidal

e Menghadap kiblat


Tugas

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini sesuai dengan pengetahuan yang anda dapatkan. Kerjakan dengan jawaban yang singkat dan jelas.

  1. Apa pengertian shalat secara bahasa dan syara’?

  2. Sebutkan syarat-syarat dalam shalat?

  3. Jelaskan hikmah melaksanakan shalat?






KUNCI JAWABAN


Latihan

1. b

2. a

3. a

4. e


Tugas

  1. Shalat menurut bahasa adalah berdoa, sedangkan menurut syara’ adalah beribadah kepada Allah dalam bentuk beberapa perkataan atau perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan.

  2. Islam, baligh, suci dari hadast, suci anggota badan, pakaian dan tempat, menutup aurat, telah masuk waktu shalat dan menghadap kiblat.

  3. Dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.